Kamis, 19 April 2012
kartu kredit & kartu ATM
08.11 |
Diposting oleh
gokiel arie |
Edit Entri
Kartu Debit
Kartu pembayaran maupun kartu yang dapat digunakan untuk pembelian barang dan jasa secara elektronik. Kartu ini menggantikan uang tunai atau cek. Transaksi langsung dipotong dari rekening tabungan atau rekening koran/cek pemegang kartu. Kartu debit bisa menggunakan tanda tangan atau memasukkan nomor PIN ke dalam suatu alat yang disebut mesin EDC (Electronic Data Capture)..
Contoh:
Debit BCA
Mandiri Debit
BNI Card
Jaringan Debit Prima
Kartu ATM bank yang tergabung dalam jaringan Debit Prima dapat digunakan untuk berbelanja di mesin EDC BCA adalah:
Bank Artha Graha
Bank BII
Bank BRI Syariah
Bank Bumi Artha
Bank Ekonomi
Bank Eksekutif
Bank Jabar Banten
Bank Jasa Jakarta
Bank Jateng
Bank Jatim
Bank Kaltim
Bank Maspion
Bank Mayapada
Bank Mega Syariah
Bank Muamalat
Bank OCBC NISP
Bank Papua
Rabobank
Bank Riau
Bank Royal
Bank SBI Indonesia
Bank Sinarmas
Bank Sumselbabel
Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah BCA
Bank Victoria
Bank Windu
Merchant menggunakan mesin EDC dalam bertransaksi dan terdapat perbedaan jaringan mesin ATM dengan Jaringan mesin EDC. Jadi tidak semua kartu ATM suatu Bank dapat diterima di merchant Bank Lainnnya. Kartu ATM dari Bank Lain yang bukan termasuk dalam jaringan Mesin EDC bank tersebut, bisa digunakan asal memiliki logo Visa atau MasterCard dengan konsekuensi ada beban biaya yang harus ditanggung oleh merchant berupa Merchant Discount Rate (MDR)..
Link Terkait: Kartu Debet
Kartu Kredit
Kartu plastik yang memberikan akses pada fasilitas kredit. Pengguna diberi batasan kredit, tetapi tidak diharuskan untuk melunasi sekaligus setiap bulannya. Di sisi lain, pembayaran minimum akan menimbulkan saldo "berputar" atau menambah beban bunga.
Contoh:
BCA Card,BCA Visa dan BCA MasterCard
Mandiri Visa Card dan Mandiri MasterCard
BNI Credit Card
[BCA Card BCA Visa BCA MasterCard]
Link Terkait: Bijak Menggunakan Kartu Kredit dan Debet
Ada beberapa jenis transaksi kartu kredit:
Transaksi Kartu Kredit Regular
Pada transaksi jenis ini seluruh nominal transaksi akan ditagih pada saat tagihan berikutnya. Bunga akan dikenakan apabila anda membayar kurang dari total tagihan, atau membayar setelah Tanggal Jatuh Tempo. Bunga dihitung atas saldo harian dimulai dari tanggal transaksi. Transaksi yang belum jatuh tempo tidak termasuk dalam komponen perhitungan bunga.
Contoh:
Tanggal Transaksi: 10 Januari 2012
Nominal Transaksi: Rp1.000.000,-
Suku Bunga: 42% per tahun
Tangggal Jatuh Tempo: 25 Januari 2012
Asumsi tidak ada sisa tagihan atau saldo NIHIL
Simulasi 1: Tagihan dibayar seluruhnya sebesar Rp1.000.000,- pada Tanggal Jatuh Tempo
Tidak dikenakan biaya bunga.
Simulasi 2: Tagihan dibayar sebagian sebesar Rp990.000,- pada Tanggal Jatuh Tempo
Jumlah hari terhitung sejak tanggal transaksi sampai dengan Tanggal Jatuh Tempo: 25 Januari 2012 - 10 Januari 2012 = 15 hari
Jumlah hari terhitung sejak Tanggal Jatuh Tempo sampai dengan Tanggal Jatuh Tempo berikutnya : 25 Februari 2012 - 25 Januari 2012 = 30 hari
Perhitungan bunga adalah (Pokok Pinjaman x Bunga x Jumlah Hari)/360.
(Rp1.000.000,- x 42% x 15)/360 + (Rp10.000,- x 42% x 30)/360 = Rp17.850,- akan dibebankan pada tagihan bulan berikutnya.
Contoh perhitungan diatas hanyalah sebuah ilustrasi, Suku Bunga dan Komponen Perhitungan Bunga dapat berbeda pada setiap Bank Penerbit Kartu Kredit.
Fakta Penggunaan Kartu Kredit:
Kelalaian membayar pada Tanggal Jatuh Tempo atau menyisakan sebagian kecil tagihan akan menimbulkan kerugian akibat pembebanan bunga yang cukup besar karena bunga dihitung atas saldo harian dimulai dari tanggal transaksi. Dalam contoh diatas, kurang bayar Rp10.000,- akan menimbulkan beban bunga sebesar Rp17.850,-,sehingga total kewajiban yang harus dibayar menjadi Rp10.000,- + Rp17.850,-=Rp27.850,-/
Dengan asumsi suku bunga 42% per tahun atau 3,5% per bulan, pembayaran minimum sebesar 10% hanya menyisakan pembayaran pokok sebesar 6,5%. Kalau tidak ada pembelanjaan baru dan konsisten dengan pola pembayaran minimum 10%, tagihan baru akan lunas setelah 100%/6,5% = 15 bulan (Ini adalah Ilustrasi yang disederhanakan, tidak memperhitungkan apabila pembayaran minimum lebih kecil dari Rp50.000,- tetap harus membayar Rp50.000,- dan pembayaran minimum bulan berikutnya adalah 6,5% dari saldo).
Transaksi Kartu Kredit dengan Cicilan Regular
Besarnya Cicilan Tetap Reguler adalah nominal transaksi ditambah komponen perhitungan bunga dibagi dengan tenor yang dipilih. Apabila tidak ada sisa tagihan atau saldo Nihil, pada transaksi jenis ini hanya besarnya cicilan tetap yang ditagih pada Tanggal Jatuh Tempo. Ketentuan lain seperti pada Transaksi Kartu Kredit Regular.
Transaksi Kartu Kredit dengan Cicilan Bunga 0%
Besarnya Cicilan Tetap Bunga 0% adalah nominal transaksi dibagi dengan tenor yang dipilih. Apabila tidak ada sisa tagihan atau saldo Nihil, pada transaksi jenis ini hanya besarnya cicilan tetap yang ditagih pada Tanggal Jatuh Tempo. Ketentuan lain seperti pada Transaksi Kartu Kredit Regular.
Salah satu peritel yang menawarkan program Cicilan Bunga 0% adalah Toko Sarana - Melayani Penjualan Offline dan Online
Kartu Prabayar
Kartu yang menyimpan nilai Rupiah. Kartu ini bisa digunakan untuk pembelian atau penaarikan uang tunai di ATM sesuai dengan nilai Rupiah yang ada di dalamnya sebelum kartu tersebut dibuang atau diisi kembali.
Contoh:
Kartu FLAZZ BCA
E-Toll Card Mandiri
Kartu Langganan KRL COMMET
Menurut prediksi pemakaian Kartu Prabayar akan melonjak dengan tajam di tahun-tahun mendatang, Hal ini disebabkan:
Dilakukan integrasi penggunaan Kartu Prabayar sebagai alat bayar berbagai moda transportasi seperti di Hongkong Octopus Card atau Jepang Japan Rail Pass
Pemegang Kartu Prabayar memiliki resiko kehilangan hanya sebesar nominal yang tersimpan di Kartu Prabayar tersebut. Pemegang Kartu Debet atau Kartu Kredit mempunyai resiko kerugian yang lebih besar bila terjadi penyalahkan gunaan kartu tersebut.
Kejahatan Kartu ATM
Kejahatan kartu ATM yang sering terjadi adalah pemalsuan kartu ATM, dimana si pelaku kejahatan membuat kartu ATM palsu lengkap dengan magnetic stripe yang sudah berisi rekaman data dari kartu yang dipalsukan. Selain memalsukan kartu si pelaku juga mengetahui nomor PIN dari kartu yang digandakannya.
Cara kebiasaan yang digunakan oleh si pelaku kejahatan untuk mengetahui nomor kartu dan nomor PIN si korban (nasabah) adalah sebagai berikut :
Untuk mencuri PIN biasanya si pelaku mengintip calon korban dari belakang antrian lewat bahu korban yang sedang melakukan transaksi pada mesin ATM, ini bisa terjadi pada tempat-tempat seperti di Mall atau di lobby bank yang letak ATM-nya terbuka. Dan si pelaku pasti orang yang punya daya ingat tinggi karena dapat merekam nomor PIN dikepala hanya dengan sekilas.
Si pelaku kejahatan memasang kamera kecil (Spycamera) dan Card reader pada mesin ATM. Mesin card reader berfungsi untuk merekam data dari magnetic stripe kartu ATM, sementara kamera kecil yang tersembunyi digunakan untuk mengintip atau merekam nomor PIN korban saat menggunakan keypad ATM.
Membaca Record Terakhir : Modus yang satu ini tergolong berbahaya, anda tidak akan menemukan keanehan atau sesuatu yang tidak wajar di dalam anjungan atau ruangan ATM, modus kejahatan ATM yang satu ini telah banyak terjadi di luar negeri, cara kerja kejahatan ini membaca record terakhir dari transaksi mesin ATM dengan menggunakan kartu ATM kosong (akan tetapi kartu ATM tersebut telah di program untuk berkerja membaca transksi terakhir dari mesin ATM), dan seandainya si korban atau nasabah melaporkan kejadian seperti ini pada bank yang bersangkutan, tentu si korban akan di tuduh melakukan penipuan, karena transaksi yang dilakukan valid. Kenapa dianggap Valid ? karena biasanya si pelaku kejahatan ikut mengantri transaksi ATM di belakang anda, dengan demikian selisih waktu penarikan uang pun hanya beda beberapa menit, sehingga anda akan dianggap menarik uang secara berturut-turut oleh pihak bank. Bagaimana menghindari kejahatan seperti ini? caranya sangat sederhana, setelah anda melakukan transaksi pengambilan uang atau transaksi apapun yang anda lakukan di mesin ATM, dan setelah kartu anda keluar dari mesin ATM, anda tinggal memasukan kartu anda kembali dan memasukan PIN yang salah atau melakukan cancel, jadi record terakhir yang dibaca atau terekam oleh pelaku adalah PIN yang salah, jadi kita juga perlu nakal untuk menghindari kejahatan. Sip kan ?!
Modus lainnya dari kejahatan kartu ATM adalah bisa dilakukan oleh oknum pegawai bank, (tapi ini hanya kemungkinan kecil), yaitu dengan cara membuat kartu ATM fiktif melalui nomor rekening nasabah yang tidak menginginkan kartu ATM. Oknum pelaku biasanya memakai rekening yang saldonya besar akan tetapi pasif dalam aktivitas transaksi. Dengan kartu ATM yang fiktif tadi si oknum menguras isi rekening nasabahnya yang tidak aktif tadi dengan nyaman.
Modus lainya adalah dengan cara agar kartu ATM menyangkut pada ATM slot, dengan menyisipkan sesuatu benda (bisa plastik, permen karet, korek api, atau benang nilon dll) yang akan membuat kartu ATM tertahan didalam. Dan si pelaku kejahatan akan pura-pura membantu atau menolong si korban dengan menyuruh kembali mencoba memasukan PIN, setelah berkali-kali dicoba gagal dan kartu ATM-pun seolah telah ditelan mesin, maka si korban pergi untuk melakukan pengaduan pada bank yang bersangkutan, pada saat si korban pergi, si pelaku kejahatan mengambil kartu dari slot ATM dengan menarik benda yang dipasangnya, selanjutnya menarik tunai uang si korban. Dalam modus ini ada juga si penjahat yang memasang striker palsu serta memalsukan nomor telepon bank, sehingga pada saat si nasabah atau korban menghubungi nomor telepon yang tercantum di stiker palsu, si penjahat akan mengarahkan anda dengan berbagai cara agar anda menyebutkan nomor PIN anda. Modus telepon pengaduan palsu ini, kadang si penjahat bisa menggunakan cara hipnotis melalui telepon, yang akan membuat anda mengkuti semua instruksi si penjahat.
Kejahatan Kartu Kredit
Para pelaku kejahatan dengan dengan modus kartu ATM maupun kartu kredit sudah semakin modern dan mempunyai jaringan luas, bahkan dari media informasi yang pernah saya tahu bahwa jaringan ini telah sampai ke luar negeri. Serta teknik maupun peralatan dan bahan baku pembuat kartu palsu dijaringan ini telah saling bertukar informasi dan saling jual beli bahan baku guna pemalsuan.
Para pelaku kejahatan kartu ATM maupun Kartu Kredit mempunyai mesin pembuat kartu. Mesin encodingenconding data pada magnetic stripe kartu sesuai dengan data yang terekam pada kartu asli. kartu ini sering dipakai untuk membuat tanda pengenal ID card, kartu anggota, dan lain-lain. Bahan bakunya bisa dibeli dari luar negeri maupun dari bank di dalam negeri yang kemudian dicetak sesuai aslinya atau menyerupai dan
Ada beberapa dugaan alternative dalam pencurian data korban :
Data dan nomor awalnya didapat dengan cara Skimming artinya merekam secara elektronik data pada magnetic stripe skimming ini biasanya di kerjakan dengan suatu alat sebesar bungkus rokok dan tergantung ada berbagai model yang dijual di pasaran, biasanya si pelaku kejahatan dalam mencuri data dan nomor dari kartu kredit asli akan menitipkan Skimming tersebut di Restoran, hotel, Toko, atau tempat-tempat pembayaran dengan istilah gesek, yang artinya harus ada keterlibatan orang dalam dari tempat-tempat tersebut, biasanya si kasir menyembunyikan SKIMMER di bawah meja dan melakukan dua kali penggesekan tanpa sepengetahuan pemilik kartu.
Cara lain pencurian data pemilik kartu kredit asli adalah bisa dengan cara memasang semacam CHIP pada terminal POS (point of sale) yaitu sebuah alat gesek kartu kredit yang digunakan unbtuk pembayaran, pada restoran, toko, hotel, super market, dan si pelaku kejahatan disini bisa petugas service terminal POS, karyawan pada terminal POS, atau orang lain yang menitipkan. Intinya bahwa CHIP harus dipasang oleh petugas yang menangani terminal POS, misalkan pada saat service.
Maka dengan cara SKIMMING dan CHIP Information Card Verification Value (CVV) yang mempunyai tiga digit angka yang berfungsi sebagai pengaman kartu kredit akan ikut terekam.
Dalam tindak kejahatan Kartu Kredit umumnya terdapat beberapa modus antara lain :
Modus IDT (Identity Theft) yaitu pencurian Identitas orang lain yang dipake untuk tujuan melakukan kejahatan penipuan dan pemalsuan.
Modus ATO (Account take over) yaitu pencurian data orang lain yang bertujuan untuk mengendalikan rekening tanpa sepengetahuan pemilik rekening atau secara tidak sah.
Modus MTO (Merchant Take Over) yaitu pencurian data pemilik merchant yang bertujuan mengendalikan atau mengambil alih Merchant-nya secara tidak sah.
electronic banking (e-banking)
07.40 |
Diposting oleh
gokiel arie |
Edit Entri
Perbankan Elekronik : E-banking) adalah salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah perbankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat "garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa transaksi..
Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi:
• Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)
• Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)
• Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
• Perbankan Daring (Internet Banking)
• Sistem Kliring Elektronik
Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan elektronik (electronic banking)
Keterhubungan
Saat ini sebagian besar layanan perbankan elektronik terkait langsung dengan rekening bank. Jenis perbankan elektronik yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai moneter yang tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (cip dalam kartu pintar). Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenis perbankan elektronik semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya cenderung terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik mungkin memiliki “magnetic strip” yang memungkinkan transaksi terkait dengan rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip. Kadang kedua jenis kartu tersebut disebut “debit card” oleh merchant atau vendor
Jenis layanan
Perbankan Daring
Perbakan daring (online banking) pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu daring (online) dan perbankan (banking). Saat ini internet telah menghubungkan lebih dari 100.000 jaringan komputer di dunia dengan pengguna lebih dari 100 juta orang. Dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) melalui komputer yang terhubung dengan jaringan internet bank.
Jenis transaksi :
• transfer dana,
• Informasi saldo
• mutasi rekening
• informasi nilai tukar
• pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, rekening telepon, rekening listrik, asuransi)
• pembelian (misal: pulsa ponsel, tiket pesawat, saham)
Perbankan bergerak
Perbankan bergerak (mobile banking) adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon seluler GSM dengan menggunakan SMS.
Jenis transaksi:
• transfer dana
• informasi saldo
• mutasi rekening
• informasi nilai tukar
• pembayaran (kartu kredit, rekening listrik, rekening telepon, asuransi)
• pembelian (pulsa isi ulang, saham).
Kejahatan dalam Perbankan Elektronik
Lubang keamanan (security hole) akan selalu ada, hal ini bisa diamati dari situs web yang melaporkan adanya lubang keamanan setiap hari. Namun bisnis tidak dapat berhenti karena adanya potensi lubang keamanan.
Untuk sekadar transaksi yang bersifat informatif (tidak ada pengurangan saldo) maka cukup menggunakan ssandi lewat (password) untuk masuk, tetapi untuk transaksi yang sifatnya memindahkan/mengurangi saldo nasabah diminta untuk memasukan pin yang dihasilkan oleh suatu alat yang biasa disebut token atau pin. Alat ini akan mengeluarkan deretan angka (biasanya 6 digit) yang hanya identik dengan rekening nasabah tersebut. Jadi token lain tidak mungkin bisa digunakan pada rekening. Yang dapat dilakukan adalah meningkatkan tingkat kesulitan untuk masuk dengan menggunakan pengamanan-pengamanan, dinding api (firewal) & IDS (dalam kasus server Internet). kejahatan siber yang merupakan kejahatan di dunia maya (siber) sangat memungkinkan data nasabah di sadap pada saat melakukan transaksi perbankan elektronik.
Tips Aman E-banking
• Jangan memberitahukan kode akses/nomor pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain
• setiap melakukan transaksi melalui SMS Banking, tunggulah beberapa saat hingga Anda menerima respon balik atas transaksi tersebut.
• Kemudahan akses rekening
Nasabah dapat dengan mudah mengakses berbagai jenis rekening yang dimiliki :
• Rekening Tabungan
• Rekening Giro
• Deposito Berjangka
• Rekening Kartu Kredit
• Kartu Kredit
• Dapat juga melakukan transaksi dengan mata uang yang berbeda (multi currency & cross currency)
• Selain itu nasabah dapat membuat Recurring transaksi (transaksi yang akan dijalankan secara tetap setiap bulan)
ELECTRONIC BANKING
Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau
E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan
alternative media untuk melakukan transaksi
perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang
dan ATM.
Dengan Electronic Banking, Anda tidak perlu lagi
membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank
atau ATM, karena saat ini banyak transaksi
pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan
kapanpun dengan midah dan praktis melalui jaringan
elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon.
Contohnya adalah transfer dana antar rekening
maupun antar bank, pembayaran tagigan, pembelian
pulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi dan
saldo rekening.
Cara Mendapatkan E-Banking
Anda yang telag memiliki rekening Tabungan atau
Giro dapat mengajukan layanan E-Banking, yang
meliputi internet banking, mobile banking, phone
banking dan sms banking.
I. INTERNET BANKING
Anda dapat melakukan transaksi perbankan
(finansial dan non-finansial) melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan internet bank.
Jenis Transaksi :
−Transfer dana
−Informasi saldo, mutasi rekening, informasi
nilai tukar
−Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit,
telepon, handphone, listrik)
−Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket
pesawat, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Internet Banking
−Jangan pernah memberitahukan User ID dan
PIN (Personal Identification Number) Anda
kepada orang lain, termasuk kepada petugas
dan karyawan Bank
−Jangan meminjamkan KeyToken pengaman
transaksi Anda kepada orang lain
−Jangan mencatat User ID Anda di tempat
yang mudah diketahui orang lain
−Gunakan User ID dan PIN Anda secara hatihati
agar tidak terlihat dan diketahui oleh
orang lain
−Pastikan Anda mengakses alamat situs bank
dengan benar. Pahami dengan baik situs
bank Anda
II. MOBILE BANKING
Adalah layanan perbankan yang dapat diakses
langsung melalui telepon selular/handphone GSM
(Global for Mobile Communication) dengan
menggunakan SMS (Short Message Service).
Jenis Transaksi
−Transfer dana
−Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi
nilai tukar
−Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon,
handphone, listrik, asuransi)
−Pembelian (pulsa isi ulang, saham)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Mobile Banking
−Anda wajib mengamankan PIN Mobile
Banking
−Anda bebas membuat PIN sendiri. Jika
merasa diketahui oleh orang lain, segera
melakukan penggantian PIN.
−Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/
dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda terdekat atau segera
telepon ke Call Center bank tersebut.
II. PHONE BANKING
Adalah layanan yang diberikan untuk kemudahan
dalam mendapatkan informasi perbankan dan untuk
melakukan transaksi finansial non-cash melalui telepon.
Jenis Transaksi
−Transfer dana
−Informasi saldo, mutasi rekening
−Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon,
handphone, listrik, asuransi)
−Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Phone Banking
−Anda wajib mengamankan PIN Phone
Banking
−Anda bebas untuk membuat PIN sendiri. Jika
merasa diketahui oleh orang lain, segera
lakukan penggantian PIN.
IV. SMS BANKING
Adalah layanan informasi perbankan yang dapat
diakses langsung melalui telepon selular/handphone
dengan menggunakan media SMS (short message
service)
Jenis Transaksi :
−Transfer dana
−Informasi saldo, mutasi rekening
−Pembayaran (kartu kredit)
−Pembelian (pulsa isi ulang)
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi SMS Banking
−Jangan memberitahukan kode akses/nomor
pribadi SMS Banking Anda kepada orang lain
−Jangan mencatat dan menyimpan kode
akses/nomor pribadi SMS Banking Anda di
tempat yang mudah diketahui oleh orang
lain.
−Setiap kali melakukan transaksi melalui SMS
Banking, tunggulah beberapa saat hingga
Anda menerima response balik atas transaksi
tersebut.
−Untuk setiap transaksi, Anda akan menerima
pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS
yang akan tersimpan di dalam inbox.
Keuntungan Electronic Banking
Mudah
1. dapat digunakan kapan saja dan di mana saja.
2. hanya dengan menggunakan perintah melalui
komputer dan/atau alat komunikasi yang Anda
gunakan, dapat langsung melakukan transaksi
perbankan tanpa harus datang ke kantor bank
atau ke ATM (kecuali untuk ambil uang tunai).
Aman
1. Electronic Baning dilengkapi dengan security
user ID dan PIN untuk menjamin keamanan atas
transaksi yang Anda lakukan.
2. Beberapa bank juga menggunakan KeyToken
alat tambahan untuk mengamankan transaksi
finansial, seperti Internet Banking. Dengan
demikian, transaksi Anda semakin aman.
3. SMS Banking dilengkapi dengan sistem proteksi
dengan menggunakan kode akses/nomor pribadi
yang Anda pilih sendiri dan nomor ponsel yang
Anda daftarkan.
Langganan:
Postingan (Atom)